RakyatPost.id, Samosir,- Polres Samosir menangani kasus kematian warga binaan Lapas Pangururan, Army Siregar, yang diduga meninggal akibat perkelahian dengan narapidana lain pada 6 Oktober 2025. Army Siregar diketahui berasal dari Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat.
Kasus kematian Army Siregar di Lapas Pangururan menjadi sorotan publik dan ramai diperbincangkan di media sosial karena dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematiannya. Ibunda korban, Elly Tanjung, meminta agar kasus ini diusut secara transparan dan terang benderang.
Menanggapi hal tersebut, Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Edward Sidauruk, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah penyelidikan sesuai prosedur hukum.
“Ada informasi yang kami terima, lalu kami lakukan olah TKP. Karena diduga meninggal tidak wajar, maka kami buat laporan polisi mewakili pihak keluarga. Berdasarkan laporan itu, jenazah dibawa untuk diautopsi,” ujar Edward Sidauruk di ruang kerjanya, Kamis (9/10/2025).
Autopsi terhadap jenazah Army Siregar dilakukan pada Selasa, 7 Oktober 2025, di Rumah Sakit Bhayangkara.
Edward menyebutkan, penyelidikan dilakukan berdasarkan Laporan Polisi Nomor LP/A-4/X/2025/SPKT.Satreskrim/Polres Samosir/Polda Sumut tertanggal 6 Oktober 2025, yang dibuat oleh Satreskrim Polres Samosir.
“Kami sudah melakukan olah TKP sesuai laporan polisi. Secara kasat mata, terlihat beberapa luka lebam di tubuh korban yang menguatkan dugaan adanya tindak penganiayaan,” jelasnya.
Terkait waktu kematian korban, Edward mengatakan berdasarkan keterangan saksi-saksi di lokasi, Army Siregar tidak meninggal dunia di TKP.
Hingga saat ini, Polres Samosir telah memeriksa enam orang saksi, yang terdiri dari dua pegawai lapas, satu perawat, dan tiga warga binaan.
“Kami akan segera menggelar perkara untuk menaikkan status penanganan kasus ini ke tahap penyidikan,” tambah Edward.
Selain itu, pihak kepolisian juga telah mengamankan rekaman CCTV yang mengarah ke ruang tahanan tempat peristiwa terjadi. Rekaman tersebut telah disalin dan disimpan di flashdisk untuk keperluan penyelidikan.
Mengenai hasil autopsi, Edward mengatakan pihaknya masih menunggu hasil resmi dari tim forensik. “Semakin cepat hasil autopsi keluar, semakin baik. Kami akan terus berkoordinasi agar hasilnya segera kami terima,” tutupnya. (SS).