RakyatPost.id, Medan,– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mengantisipasi kejadian keracunan makanan, dengan memperkuat penerapan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Selain itu, untuk mencegah keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) Pemprov Sumut juga akan melakukan monitoring ketat.
“Untuk makanan dan minuman, kita akan melakukan uji sample saat masih di dapur dan juga setelah sampai ke penerima manfaat, kita juga akan memonitor kesehatan yang bekerja, mereka harus dipastikan tidak dalam keadaan sakit,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut, Hamid Rijal saat Temu Pers di kantor Gubsu, Rabu (1/10/1025). Hadir Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Regional Sumut T. Agung Kurniawan, Kabid Informasi dan Komunikasi Publik DIskominfo Harvina Zuhra.
Lebih jauh kata Hamid, SLHS menjadi syarat wajib bagi SPPG sebagai dapurnya program MBG saat ini. Oleh karena itu, Pemprov Sumut akan memperketat penerbitan sertifikat ini. Kemudian, Pemprov Sumut juga akan melakukan monitoring terhadap kedaluarsa, cara pengelolaan, kesehatan karyawan SPPG, packing dan distribusi makanan dan minuman MBG.
Dalam kesempatan itu, Kepala BGN Regional Sumut Agung Kurniawan menjelaskan, program MBG di Sumut sudah berjalan dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 930 ribu orang, yang dilayani oleh 322 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Pemprov memperketat monitoring dan memperkuat penerapan Sertifikasi Laik Higien Sanitasi (SLHS).
Dijelaskan, saat ini ada 322 SPPG di Sumut, dengan target 1.742 unit. Sedangkan dari 322 unit SPPG, tenaga kerja yang diserap sekitar 10.000 orang dan akan terus bertambah.
“Akan terus bertambah karena target kita 1.742 unit, dan dari yang aktif saat ini penerima manfaat program ini sekitar 930.000 penerima manfaat, jadi untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan kita perlu kolaborasi, bersama-sama menyukseskan program ini,” kata Agung.
Penerima manfaat terdiri atas golongan peserta didik yaitu pelajar mulai PAUD hingga SLTA dan golonan non peserta didik antara lain ibu hamil, menyusui dan balita.(Red).