RakyatPost.id, Samosir, – Bupati Samosir Vandiko, ST, didampingi Kadis Ketapang dan Pertanian Dr. Tumiur Gultom, melakukan audiensi dengan Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI Dr. Abdul Roni Angkat, Selasa (7/10/2025).
Mereka membahas kondisi sektor perkebunan di Kabupaten Samosir, termasuk pengembangan komoditi Kopi dan Kakao. Dipaparkan Pemkab Samosir telah melakukan pengembangan komoditi Kopi sejak 2022 dan mendapat bantuan APBN untuk peremajaan dan perluasan tanam.
Pada kesempatan itu Bupati Samosir memaparkan kondisi sektor perkebunan di Kabupaten Samosir, termasuk :
1. Sertifikat Indikasi Geografis Andaliman Pulo Samosir: Telah diserahkan ke MPIG (Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis) Andaliman Pulo Samosir.
2. Varietas Kopi Arabika Typica Samosir yang telah dilaunching dan didaftarkan ke Kementan RI sebagai Varietas Lokal Samosir, yang masih dalam proses sertifikasi.
Bupati Samosir Vandiko Gultom menyampaikan beberapa informasi penting terkait sektor perkebunan di Kabupaten Samosir:
1. Komoditi Utama:
– Kopi
– Kakao
– Kemiri
2. Luas Lahan Kopi:
– Total: 5.810 ha
– Tanaman Belum Menghasilkan: 1.569,5 ha
– Tanaman Menghasilkan: 3.966,38 ha
– Tanaman Tidak Menghasilkan (akibat penyakit): 275 ha
3. Pengembangan Komoditi Kopi:
– Dilakukan sejak 2022 hingga 2025
– Mendapat bantuan APBN
– Bantuan APBN 2025:
– 100 ha untuk peremajaan
– 200 ha untuk perluasan tanam
4. Usulan:
– Pengembangan komoditi Kopi dan Kakao
– Program hilirisasi Kemiri dan Nira
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Dr. Abdul Roni Angkat, menyambut baik usulan Bupati Samosir dan memberikan beberapa saran penting:
– Fokus pada Komoditi Kopi : Beliau menyarankan untuk fokus pada komoditi Kopi dan hilirisasi Kopi di Kabupaten Samosir.
– Pengembangan Lahan : Target pengembangan lahan untuk Kopi adalah 7.000 ha, yang akan dikejar dan dikembangkan dalam kawasan.
– Bantuan untuk Kabupaten Samosir : Dirjen Perkebunan menyetujui bantuan untuk pengembangan 500 Ha komoditi Kopi dan 500 Ha komoditi Kakao pada tahun 2026.
– Penanganan Serangan OPT : Tim akan segera diturunkan untuk menghadapi serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) pada tanaman Kopi di Kabupaten Samosir. (SS).