RakyatPost.id, Samosir,– Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, meresmikan Gedung Rawat Inap Anyelir dan Gedung Perinatologi RSUD Hadrianus Sinaga pada Senin, 9 Desember 2025. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatangan prasasti.
Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah
Dua gedung layanan kesehatan tersebut dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Kesehatan sebagai bentuk sinergi antara pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten Samosir dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Peningkatan Kapasitas Layanan Kesehatan

Bupati Vandiko menegaskan bahwa pembangunan dua gedung baru ini merupakan bukti nyata komitmen Pemkab Samosir meningkatkan kapasitas layanan kesehatan melalui skema sinergi pendanaan dengan pemerintah pusat. “Bangunan ini berdiri megah berkat dukungan Kementerian Kesehatan. Audiensi kami kepada Menteri Kesehatan dijawab dengan kebijakan yang hari ini bisa kita lihat bersama,” ujar Bupati.
Target Layanan Jantung Tahun 2026
Bupati Vandiko juga mengungkapkan target pelayanan kesehatan berikutnya yaitu pada tahun 2026 kedepan RSUD Hadrianus Sinaga harus mampu membuka layanan kesehatan jantung, mengingat penyakit jantung merupakan salah satu penyakit dengan kasus tertinggi. “Data menunjukkan penyakit jantung merupakan salah satu kasus kesehatan tertinggi. Tahun depan, RSUD Hadrianus Sinaga kita targetkan mampu memberikan layanan kesehatan jantung,” ungkap Bupati.
Dukungan dari DPRD dan Masyarakat
Anggota DPRD Samosir, Noni Sulvya Situmorang, menyampaikan dukungan penuh DPRD terhadap upaya peningkatan layanan kesehatan. Tokoh masyarakat, Mangiring Naibaho, juga memberikan apresiasi atas pembangunan fasilitas ini dan berharap petugas medis dapat melayani pasien dengan sepenuh hati.
Peningkatan Fasilitas dan Kualitas Pelayanan
Direktur RSUD Hadrianus Sinaga, Iwan Hartono Sihaloho, menjelaskan bahwa pembangunan Gedung Anyelir didanai DAK Fisik Kemenkes sebesar Rp 2,9 miliar dan Gedung Perinatologi lebih dari Rp 800 juta. Kemenkes juga telah menyiapkan bantuan alat kesehatan perinatologi senilai Rp 9,9 miliar. (SS).














