RakyatPost.id, Medan,– Korwil Pusat Monitoring Politik Hukum Indonesia (PMPHI) Sumut Drs Gandi Parapat mengatakan, adanya kekhawatiran PMPHI Sumut atas SK Pemilikan 4 pulau ke Sumut. “Boby, Gubsu begitu semangat seperti mendapat Durian Runtuh, menantu Jokowi yang Ijazah nya reka teki dan Juara Koruptor menurut berita berita,” tegas Gandi kepada wartawan, Sabtu (14/6/2025).
Lebih jauh kata Gandi, tontonan itu bisa beralih menjadi paling menarik, karena Sutradaranya Mendagri. “Kenapa Mendagri gampang kali menyatakan di PTUN kan saja, tanya saja rumput yang bergoyang atau tanya Monyet di Parapat. Karena saya kadang menanya Monyet monyet itu,” jelasnya.
Tentang 4 pulau tersebut, lanjut Gandi, Bobby sudah menunjukkan siapa dirinya dengan menjumpai Gubernur Aceh, kemudian yang ditinggalkan Gubernur Aceh seperti tidak menghargai menantu Presiden.
Bobby, kata Gandi, sudah menyatakan hasil 4 pulau itu dibagi dua yang menimbulkan amarah seorang laki laki, kemungkinan besar suku Aceh.
“Pinjamkan saja istrimu 3 atau 2 bulan saya pake, dan ucapan kasar kepada Jokowi dan Bobby. Kemungkinan besar andai kata saya yang mengungkapkan di Vidio itu pasti berlomba Aparat menangkap dengan alasan berbagai pasal, tapi kemungkinan itu suruhan Mendagri atau masyarakat yang berpengaruh di masyarakat Aceh sehingga didiamkan,” tambahnya.
Gandi mempertanyakan, apakah Boby atau Jokowi Presiden itu takut atau keinginan Sutradara. “Kalau benar Boby menyatakan hasil ke 4 pulau itu dibagi dua, itu mungkin wajar bagi dunia bisnis atau Usaha. Boby saja pernah mengundang Gubernur Maluku Utara dan Gub tersebut meninggal dalam tahanan mempertanggung jawabkan hasil pertemuan atau kesepakatan.
Atas hal itu, lanjut Gandi, muncul nama Boby dengan sebutan Blok Medan yang sempat menghebokan. “Dari cerita blok Medan tersebut, kelihatan Boby ahli seperti berita kerjasama Boby Walkot Medan dengan Menteri Airlangga mengirim hasil tambang ke LN. Jadi berita2 jelek dari KPK seperti Blok Medan ke Boby sangat lucu,” kata Gandi.
Jadi, lanjut Gandi, lawakan Boby tentang 4 pulau dari Aceh dibagi hasil sepertinya sosial Boby luar biasa. “Bagi kami masyarakat Sumut, agar segera Sutradara menyetop tontonan tersebut.
Dan segera membersikan nama Boby dari berita berita jelek seperti kasus Blok Medan, kerjasama Airlangga dengan Boby.
Jangan karena kepentingan bisnis orang tertentu, kerukunan masyarakat Sumut dengan Aceh terganggu. Masyarakat Aceh dan Sumut, kami harap tetap rukun dan damai tidak terpengaruh kepentingan jelek,” pungkas Gandi.(red/*).