RakyatPost.id, Samosir,- Fenomena alam yang menyebabkan keruhnya air Danau Toba membawa keresahan bagi masyarakat, fenomena ini juga dimungkin menjadi penyebab kematian ikan. Untuk mengatasi hal ini, Pemkab. Samosir mengambil langkah kerjasama dengan akademisi dari Universitas Sumatera Utara melakukan pengambilan sampel untuk diteliti.
“Pemkab. Samosir bersama Akademisi dari USU kerjasama untuk mengambil sampel air, selanjutnya untuk dilakukan kajian terhadap fenomena alam di Samosir ini”, tutur Vandiko, Jumat (25/7/2025).
Untuk penanganan selanjutnya, Vandiko berharap uji lab yang akan dilakukan pihak USU dapat segera keluar sehingga Pemkab. Samosir dapat melakukan langkah-langkah penanganan kedepan. “Kami harap masyarakat dapat bersabar, kita tunggu hasilnya, jika sudah keluar Pemkab. Samosir akan berusaha maksimal dalam penanganan lebih lanjut”, jelas Vandiko
Lembaga Peneliti USU bersama tim melakukan pengambilan sampel air di kawasan Water Front Pangururan, dan termasuk nantinya dikawasan perairan Sibeabea.
Melihat kondisi saat ini, Peneliti dari USU Ahli Limnologi Prof. Ternala Alexander Barus menjelaskan penyebab kekeruhan air Danau Toba dikarenakan adanya perputaran air akibat angin kencang yang menyebabkan air didasar beserta endapanya naik kepermukaan.
“Didasar sudah terjadi pembusukan yang bisa menghasilkan amoniak, H2S, belerang yang toksin dan ketika naik kepermukaan, menyebar menyebabkan ikan mati, hingga kandungan oksigen sudah sangat rendah dibawah 2 mg/ liter dan sebaiknya diatas 4. Tapi kami akan melakukan kajian untuk memastikan hal ini”, terang Ternala
Sampel air yang sudah diambil dari beberapa titik ini sudah dibawa ke laboratorium USU untuk di analisis selanjutnya.
Tampak Ternala Alexander Barus didampingi Ir. Nita Marikena, MT. (tenaga ahli fisik-kimia) dan Asisten lapangan 1 orang. (SS).